SINTEN SAMPEAN???


                    
Semarang - Perkuliahan Filsafat Pendidikan dengan materi "Mengatur Diri Sendirir" oleh Bapak Gus Aniq yang dilaksanakan hari selasa pukul 13.00 WIB di Universitas PGRI Semarang (16/10)

Sebenarnya mengatur diri sendiri bukanlah hal yang bisa dibilang mudah. Kenapa demikian? Karena sebelum kita bisa mengatur diri sendiri kita harus tahu terlebih dahulu tahu diri kita sendiri atau mengenali bagamana karakterstik diri kita.

                Mengenal diri. Bagaimana kita mengenali diri kita? Sebelum menjawab pertanyaan itu kita harus tahu kalau diri kita adalah manusia.“ Manusia adalah titah Tuhan”, tutur beliau (16/10). Mangsutnya, sebenarnya manusia itu mahkluk yang mulia, yang dititipi asma atau nama-nama Tuhan dan memiliki sifat yang terstrukur. Dari pernyataan tersebut beliau memiliki rumusan bahwa diri bisa diartikan dzat yang memiliki sifat → asma(nama) → af’al(tindakan). Contohnya dzat atau diri kita memiliki sifat sayang, asmanya penyayang, dan tindakannya menyayangi. Nah dari pernyataan tersebut kita bisa tahu atau mengenali bagaimana karakteristik diri kita yang bisa kita lihat dari sifat, asma, dan tindakan. Sebenarnya rumusan tersebut bisa kita balik dari af’al/tindakan terlebih dahulu. Karaena seseorang mengenali orang lain pasti yang dilihat dari tindakanya terlebih dahulu. Contohnya sama seperti tadi ada seseorang yang tindakanya menyayangi, baik itu dia menyayangi sesama manusia atau mahkluk lainnya. Pasti orang itu memiliki asma penyayang dan sifat sayang.

                Itu tadi baru bagaimana cara mengenali diri. Lantas, bagaimana cara kita mengatur diri kita? Kembali lagi dari manusia adalah titah Tuhan yang dititipi asma-asma Tuhan yaitu asmaul husna, sebenarnya kita menjadi manusia diberi semua sifat- sifat itu semua. Misalnya Tuhan memiliki sifat Al- Rahman atau penyayang, begitupun manusia juga memilikinya tetapi dalam tahapan yang berbeda. Dari pernyataan tersebut kita dihadapkan permasalahan. Misalnya, kita sebagai orang tua memiliki anak yang memiliki sifat Al- kowi atau memaksa. Suatu ketika anak kita memaksa ingin dibelikan mobil- mobilan. Lantas, bagaimana kita menanganinya? Sifat apa yang kita gunakan untuk menganinya? Apkah dengan sifat Al- Rahman atau penyayang? artinya kita membelikannya atau menuruti kemauannya. Nah, dari situlah bagaimana kita tahu cara untuk mengatur diri kita yang berasal dari sifat- sifat Tuhan dilihat dari kita menangani masalah tersebut.

                Ternyata bagaimana cara kita mengatur diri sendiri kalo kita mau belajar, sebenarnya Tuhan sudah memberikan jawabannya dari sifat- sifatNya. Bijak- bijak lah mengatur diri sendiri apalagi mengatur orang lain. Lebih bijak lagi kenali dirimu sendiri baru kalian bisa mengatur orang lain. Sekian dan terimakasih.


Link reportase lainnya:

  1. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
  2. Dwi Kurnia Ningsih(15120062)
  3. Nofiana Ulfa (15120055)
  4. Isna Zulfa (15120265)
  5. Ika sofiana (15120299)
  6. Azzah nurlaela (15120245)
  7. Yulanta ilham amalia (15120276)
  8. Sri kartika asih (15120388)
  9. Irma Anggraeni Aida (15120074)
  10. Suci Yulianti Lestari (15120379)
  11. Amalia Ayu Lestari (15120065)
  12. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
  13. Abu Rizal Bakri (15120482)
  14. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
  15. Yasinta Juwita Permatasari (15120071)
  16. Feby Rohma Awalia (15120093)
  17. Bayu kurniawan (15120057)
  18. Sesty isdayanti (15120066)
  19. Anita Tri Yuniarti (15120247)
  20. Ardhita Dian Aslami (15120350)
  21. Afif Zaenal (15120096)
  22. Risha Ardhanty (15120079)
  23. Taufik angga baskara (15120436)
  24. Muhammad khoirul ulum (15120248)
  25. Syaidiah Intan Ariani (15120112)
  26. Andri sulastoto (15120084)
  27. Wahyu jati w (15120470)
  28. Nida Nur Fauziyyah (15120094)

Komentar